Saturday, July 4, 2015

Tentang Plot Twist



Unsur kejutan adalah wajib dalam dunia fiksi, tanpa kejutan tidak akan ada rasa penasaran, tidak ada sensasi, rasa suka apalagi kegembiraan.

Dan dalam fiksi thriller, unsur kejutan atau kita sebut dengan plot twist hukumnya wajib, fardhu ain, karena tanpa plot twist cerita thriller tidak akan bisa disebut sebagai thriller.

Di bawah ini adalah jenis-jenis plot twist yang bisa kamu gunakan dalam penulisan cerita fiksi


Anagnorisis, atau istilah keren untuk sebuah 'penemuan'

Di mana si protagonis dalam petualangannya 'menemukan' fakta yang mengejutkan, bahwa gagasan yang selama ini dia percayai (baik itu tentang dirinya atau sesuatu diluar dirinya) ternyata salah.

Contoh di film Sixth Sense, si karakter utama bertemu dengan seorang bocah yang bisa berkomunikasi dengan hantu, mereka pun bersama-sama berpetualang memecahkan kasus, namun diakhir cerita ternyata si karakter utama adalah hantu dari orang yang sudah mati.

Begitupula dengan film The Others, dimana seorang Ibu muda, merasa rumah yang ditinggalinya diteror oleh hantu, namun diakhir cerita justru mereka hantunya, dan yang meneror mereka selama ini justru adalah manusia yang masih hidup.


Flashback

Tentu saja, kita semua tahu tentang Flashback, dalam plot twist biasanya Flashback disajikan untuk mengungkap fakta yang sebelum tidak diketahui oleh pembaca atau penonton.

Kejadian penting selama ini tidak terlihat, atau alasan (sebab-akibat) kenapa sebuah kejadian terjadi diputar ulang. Flashback juga digunakan untuk mengungkap identitas sebenarnya dari karakter-karakter yang ada dalam cerita.

Contoh, pada karya-karya detektif fiksi. Biasanya, di akhir cerita sang detektif akan memaparkan deduksi finalnya untuk mengungkap siapa pelaku, setelah itu pelaku akan memaparkan apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu dengan sebuah flashback versinya sendiri.


Unreliable narrator

Narator yang tak dapat diandalkan, atau saya lebih suka menyebutnya trik narasi atau narator penipu.

Narator akan bercerita panjang dari A sampai Z apa yang terjadi, namun ternyata semua yang diucapkan si narator dari A sampai Z adalah kebohongan untuk menyelematkan dirinya sendiri.

Contoh untuk Unreliable narrator adalah The Usual Suspects, sang polisi menangkap satu orang penjahat yang berhasil selamat dari sebuah baku tembak yang terjadi di pelabuhan, si penjahat yang selamat inipun menjelaskan panjang apa yang terjadi.

Dia menyebut siapa pimpinannya, dan bagaimana mereka membuat perencanaan aksi kejahatan, mereka diancam oleh seorang kepala mafia yang tidak terlihat, si mafia mengancam mereka untuk melakukan aksi pembunuhan, jika tidak keluarga mereka akan dihabisi.

Cerita bergulir dari A sampai Z hingga seluruh anggota Kru itu tewas di Pelabuhan, si saksi pun dibebaskan karena tidak tahu siapa boss mafia yang dimaksud. Namun ternyata diakhir cerita justru si narator (si saksi) tersebut adalah bos mafia yang selama ini berada dibalik tirai.


Peripeteia

adalah solusi yang tidak terduga, solusi yang membalik keadaan, dan biasanya memberi keuntungan (atau menyelematkan) si karakter protagonis.

Peripeteia mirip dengan Deus ex machina, solusi yang mengejutkan bagi permasalahan yang begitu pelik, namun bedanya dengan Deus ex machina, Peripeteia haruslah berada dalam kerangka logis (sebab-akibat) yang sudah dalam cerita. 

Contoh dari Peripeteia adalah The Game, film yang bercerita tentang orang kaya yang ikut dalam sebuah permainan psikologis yang sangat mahal, si orang kaya dibawa ke dalam rangkaian kejadian yang sangat menekan mentalnya, membuatnya nyaris gila hingga diklimaks cerita saat orang-orang The Game memojongkannya di atap gedung, dia menembakan pistol yang ternyata mengenai tubuh saudara yang selama ini menyiapkan kejutan.

Si orang kaya pun berdiri ditepian dan memutuskan untuk melompat mengakhiri hidupnya, namun ternyata dibawah mereka telah menyiapkan balon raksasa untuk menahan tubuhnya, dan dibawah sana mereka telah menyiapkan pesta ulang tahun termahal yang pernah dialami si orang kaya. Dan rangkaian peristiwa itu menjadi sebuah lingkaran penuh yang dapat dijelaskan kenapa itu bisa terjadi.


Deus ex machina

Atau dalam bahasa latinnya Dewa yang keluar dari mesin (mekanisme) yaitu solusi yang benar-benar tidak terduga sebelumnya yang membali keadaan. Deus ex machina, biasanya adalah penyelesai (perkara) cerita dengan cara yang ekstrim, atau dalam bahasa saya adalah 'kebetulan' yang sangat ngeselin.

Contoh untuk Deus ex-machina adalah karya-karyanya Sidney Sheldon; Memories of midnight, Nothing Last Forever, Are you afraid of the dark, dan sebagainya. Konflik-konflik yang dialami si karakter protagonis biasanya begitu pelik seolah nyaris tanpa solusi, namun kemudian diakhir cerita solusi itu muncul dengan mengejutkan, misalnya Memories of midnight, dimana si penjahat utama yang dengan bangganya bisa lolos dari pengadilan, namun ketika pulang dari pengadilan si sopir justru membawa si antagonis untuk terjun ke jurang bersama-nya. Solusi yang sangat ngeselin.


Poetic Justice

Keadilan yang puitis atau orang awam sering menyebutnya 'Hukum Karma'. Perbuatan jahat akan dibalas kejahatan, dan perbuatan baik akan dibalas kebaikan. Contohnya, ketika seorang penjahat menyiapkan sebuah perangkap, justru diakhir cerita dialah yang jatuh dalam perangkapnya sendiri dan mati.

Plot twist seperti ini biasanya terdapat pada cerita-cerita romansa, atau sinetron-sinetron yang biasa anda lihat di televisi. Tapi satu contoh yang menarik menurut saya untuk tipe ini adalah film The Scream idenya tentang seorang penjahat yang berniat ingin membunuh orang demi ketenaran, namun pada akhirnya justru para pelaku kejahatan itulah yang terbunuh, bahkan oleh protagonis yang tampaknya tak dapat membela dirinya sendiri.


Chekhov's Gun

Saya menyebutnya, Plot twist 'nembak'. Singkatnya, karakter yang tidak penting atau hal yang tidak penting diawal-awal cerita justru adalah kunci dari akhir cerita.

Contoh untuk Chekhov's Gun adalah serial Scooby-Doo, di awal cerita biasanya muncul karakter gaje yang nggak penting dalam cerita, lalu setelah itu muncul karakter penjahat utama bertopeng yang menakuti Kru Mystery Machine. Penyelidikan demi penyelidikan terus berjalan hingga akhirnya mereka membuat perangkap dan berhasil menangkap penjahat bertopeng hantu tersebut yang ternyata adalah karakter gaje di awal cerita, biasanya mereka adalah penjaga hotel, peramal, seorang guru, dan karakter-karakter yang hanya muncul sekilas di awal.

Contoh lain Chekhov's Gun adalah sebuah palu kecil yang diberikan penjaga ke protagonis di dalam penjara di film Shawshank Redemption, selama perjalanan cerita tidak dijelaskan untuk apa palu kecil tersebut, hingga diakhir cerita ternyata palu itu digunakan oleh si protagonis untuk menggali lubang selama bertahun-tahun untuk meloloskan diri dari penjara. Berbeda dengan plot twist lain, seperti Peripeteia dan Anagnorisis, peristiwa yang terjadi di anti-klimaks justru tidak ada petunjuk sama sekali, sekalipun ada semua benar-benar tidak berarti, karena itulah mereka menyebutnya Chekhov's Gun - plot twist yang nembak "Dorrr!"


Red Herring

Petunjuk yang salah atau kita lebih sering menyebutnya 'tersangka yang salah'. Kasus ini sering kita temui dalam dunia crime thriller, dimana tersangka yang selama ini dibeberkan oleh narator, ternyata bukanlah tersangka (pelaku) yang sebenarnya. Dibanding dengan tipe plot twist yang lain, Red Herring hukumnya wajib bagi anda yang ingin membuat cerita misteri / fiksi detektif.

Contoh yang paling terkenal untuk Red Herring adalah Aringarosa dari Da Vinci Code - Dan Brown. Aringarosa, orang yang menyuruh pembunuh bayaran untuk menghabisi kurator museum, Aringarosa yang mengejar harta karun tersembunyi, namun ternyata Aringarosa bukanlah penjahat yang sebenarnya, ada orang lain lagi di belakang dirinya yang menarik benang.


In Medias Res (langsung ditengah peristiwa)

Pembukaan cerita dimulai tepat ditengah-tengah konflik atau bahkan tepat ditengah adegan klimaks. Selanjutnya, cerita berjalan mundur / Flashback bagaimana si tokoh bisa berada di posisi tersebut.  

Untuk In Medias Res, ada begitu banyak contoh film di era modern ini yang memakai metode tersebut. Tapi, satu yang paling saya ingat adalah adegan dramatis Trinity yang dikejar oleh Agent di film Matrix Reloaded. Trinity melompat menembus kaca dan meluncur ke bawah dalam adegan lambat, pecahan kaca beterbangan seperti hujan kristal, dan peluru yang ditembakan si Agent bergerak lambat menembus perut Trinity. Namun kemudian layar berganti ke masa lalu sebelum mereka sampai di adegan tersebut.


Nonlinear Narrative dan Reverse Chronology

Nonlinear Narrative yaitu narasi cerita yang tidak urut dalam satu garis waktu/kronologi, sehingga membuat cerita seperti kepingan puzzle yang harus disusun oleh pembaca/penonton sendiri untuk memahami keseluruhan cerita secara utuh. Dalam kasus Nonlinear, twist ending muncul akibat informasi yang tertahan sampai di klimaks cerita, yang membuat tempat, tokoh, ataupun kejadian bisa terlihat dari perspektif yang berbeda. 

Sedangkan Reverse Chronology memiliki kasus yang hampir sama dengan Flashback dan In Medias Res, hanya saja Reverse Chronology benar-benar dimulai dari adegan anti-klimaks yang kemudian berputar menuju ke sebab terjadi event tersebut. Untuk Non-linear Narative contohnya adalah The Odysey dimana sang narator bercerita tentang masa lalu melompat dari satu kejadian ke kejadian yang lain tanpa garis waktu yang lurus. Sedangkan untuk Reverse Chronology contoh paling terkenalnya adalah Memento dari Christopher Nolan, kisah tentang seorang laki-laki yang kehilangan ingatan yang mencoba menelusuri kembali ingatan dari kejadian penting yang dialami sebelumnya.

.  .  .


Sekian untuk kali ini, salam Ftrohx

ftrohx

twitter saya ; @ftrahx

3 comments:

  1. Keren sekali... plot twist teryata ada banyak macamnya...saya nggak suka genre horor dan pembunuh psikopat kayak the scream ka... takut....

    ReplyDelete
  2. Sangat membantu dan bermanfaat....

    ReplyDelete
  3. Terima kasih banyak, sangat membantu. Saya baru tau macam-macam plot twist ada sebanyak ini.

    ReplyDelete